Responsive Banner design

Brosur Haji Plus dan Umroh 2014 PT. Gema Shafa Marwa

Download brosur haji plus dan umroh 2014 PT.GSM-Gema Shafa Marwa. Haji khusus, umroh awal tahun 2014,  umroh keluarga, umroh liburan, umroh ramadhan, umroh itikaf. Pembimbig Dr.Muslih Abdul karim









Janji-Janji Allah dalam Al Quran

Janji-Janji Allah dalam Al Quran

Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.

Hadits di atas adalah hadits yang sangat menginspirasi. Berbekal petunjuk tersebut, dalam kesempatan ini saya ingin menjadi bagian dari orang-orang terbaik tersebut. Disadari bahwa masih ada banyak hal dalam Al Quran yang belum terinternalisasi dalam diri ini. Perlu waktu khsusus yang harus dialokasikan untuk mempelajari dan mengajarkannya, tak sekedar mempelajari dan mengajarkan bagaimana membacanya melainkan juga mempelajari dan mengajarkan kandungan isinya yang merupakan petunjuk manual yang diberikan Allah kepada manusia. Maka dari itu mempelajari Al Quran bisa dinyatakan sebagai sebuah kebutuhan dan suatu kewajiban yang mau tidak mau harus dilakukan. Tapi kewajiban ini tentu bukan sembarang kewajiban, toh kewajiban inilah yang akan menyelamatkan diri kita dari ketersesatan hidup di dunia. Alangkah lebih baik jika proses pembelajaran makna Al Quran menjadi suatu yang dikhususkan misalnya belajar menimba ilmu bahasa arab dan tafsir dan tidak hanya berdasar pada terjemahan ma’nawinya. Namun daripada tidak sama sekali, terjemahan ma’nawi yang sudah banyak dicetak di Indonesia adalah salah satu yang memudahkan proses pembelajaran ini. Karena Allah maha Pemberi Petunjuk, terutama kepada hamba-hambaNya yang berikhtiyar menjalani proses pembelajaran dari Al Quran, lagipula terlepas dari bentuk terjemahan ma’nawinya, terjemahan yang biasa digunakan ini telah banyak membantu banyak orang memahami kandungan Al Quran. Ada pembahasan sendiri seharusnya mengenai konsep terjemah dan tafsir Al Quran, dan untuk itu, saya belum memiliki kafaah, namun izinkanlah saya menyampaikan sedikit pengetahuan yang saya terima dari Ustad Moh Shofwan MA dalam kajian tatsqif DPC Cempaka Putih yang menyatakan bahwa istilah yang tepat untuk terjemahan yang biasa terdapat dalam Mushaf Al Quran yang sering kita baca adalah yang mungkin bisa disebut terjemahan ma’nawi, karena berdasarkan penuturan beliau “menerjemahkan Al Quran adalah haram”, yang ada adalah “menerjemahkan tafsir Al Quran”. Karena ada banyak kata dalam Al Quran yang tidak mampu diterjemahkan ke dalam bahasa selain bahasa Al Quran itu sendiri. Misalnya definisi sabar dalam Al Quran dalam beberapa konteks, tidaklah sama dengan sabar yang ada dalam Bahasa Indonesia (mengenai detail masalah ini lebih lanjutnya bisa ditanyakan kepada Ustad yang bersangkutan atau kajian Al Quran yang lain)
****
Ketika dalam perenungan pembelajaran, mengingat bahwa Allah tidak akan melanggar janjiNya, aku menelusuri aplikasi Al Quran yang ada dalam laptop. Dan mengetik kata kunci “janji” untuk mengetahui kira-kira tentang serba serbi janji Allah. Dalam keisengan tersebut, ada 2 hal yang saya temukan. Pertama adalah tentang karakteristik janji Allah berdasarkan terjemahan ma’nawi aplikasi Al Quran tersebut, dan kedua adalah tentang konten janji Allah itu sendiri. Sebagai orang awam yang juga tidak memiliki kafaah dalam menerjemahkan maupun menafsirkan Al Quran, hanya mengandalkan penelusuran terjemah ma’nawi al quran saja, maka berikut adalah penjelasannya.
  1. Karakteristik janji Allah SWT berdasarkan terjemah ma’nawi Al- Quran
    1. Janji Allah adalah benar, hal ini tercantum dalam beberapa ayat, di antaranya adalah sebagai berikut:
i.      Dzulkarnain berkata: “Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar”. (QS 18:98)
ii.      Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi. (QS 40:55)
iii.      Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah. (QS 35:5)
iv.      Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.(QS 31:33)
v.      Dan bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan kamu. (QS 30:60)
vi.      Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu”. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih. (QS 14:22)
  1. Allah tidak akan menyalahi atau mengingkari janji yang telah ditetapkannya, ayat-ayat dalam Al Quran yang memperkuat pernyataan tersebut adalah:
i.      Dan mereka berkata: “Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja.” Katakanlah: “Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya, ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?”(QS 2:80)
ii.      Dan mereka mengucapkan: “Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah (memberi) kepada kami tempat ini sedang kami (diperkenankan) menempati tempat dalam syurga di mana saja yang kami kehendaki; maka syurga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal”.(QS 39:74)
iii.      Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya mereka mendapat tempat-tempat yang tinggi, di atasnya dibangun pula tempat-tempat yang tinggi yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Allah telah berjanji dengan sebenar-benarnya. Allah tidak akan memungkiri janji-Nya. (QS 39:20)
iv.      (Sebagai) janji yang sebenarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janjiNya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS 30:6)
v.      dan mereka berkata: “Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi”. (QS 17:108)
  1. Allah tidak mengubah janji-Nya
i.      Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan> di akhirat. Tidak ada perobahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar. (QS 10:64)
ii.      Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Allah kepada mereka. Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu. (QS 6:34)
  1. Janji yang telah ditetapkan oleh Allah SWT meliputi balasan pahala bagi hamba-hambaNya yang menjalankan perintahNya dan balasan siksa yang ditujukan kepada hambaNya yang ingkar serta janji Allah akan datangnya hari pembalasan, beberapa ayat yang menjelaskan perihal janji Allah kepada orang-orang beriman tersebut adalah sebagai berikut:
Maka apakah orang yang Kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik (surga) lalu ia memperolehnya, sama dengan orang yang Kami berikan kepadanya keni’matan hidup duniawi . kemudian dia pada hari kiamat termasuk orang-orang yang diseret (ke dalam neraka)? (QS 28:61)
Bagi mereka di dalam surga itu apa yang mereka kehendaki, sedang mereka kekal (di dalamnya). (Hal itu) adalah janji dari Tuhanmu yang patut dimohonkan (kepada-Nya).(QS 26:16)
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS 24:55)
yaitu syurga ‘Adn yang telah dijanjikan oleh Tuhan Yang Maha Pemurah kepada hamba-hamba-Nya, sekalipun (syurga itu) tidak nampak. Sesungguhnya janji Allah itu pasti akan ditepati. (QS 19:61)
Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan saleh, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah telah membuat suatu janji yang benar. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari pada Allah ? (QS 4:122)
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah. lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (QS 9:111)
Mereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga, sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka (QS 46:16)

Dan janji Allah untuk orang-orang yang durhaka padaNya disampaikan pada ayat berikut:
Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenanya orang-orang yang sudah mati dapat berbicara, (tentulah Al Quraan itulah dia) . Sebenarnya segala urusan itu adalah kepunyaan Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman itu mengetahui bahwa seandainya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Dan orang-orang yang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sehingga datanglah janji Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji. (QS:13:31)

Sementara janji Allah tentang datangnya hari pembalasan disampaikan dalam beberapa ayat berikut:
(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran – lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya. (QS 21:104)
Demikian tulisan ini saya sampaikan, semoga menjadi penguat hati dalam meyakini janji-janji Allah yang telah ditetapkanNya, karena sangat jauuuuh berbeda dari kita para manusia yang mudah sekali mengingkari janji, janji Allah adalah pasti kebenarannya dan pasti dalam pemenuhannya.

www.gsmhajiumroh.com

Jangan Tinggalkan Puasa Arofah

Bagi orang yang tidak berhaji dianjurkan untuk menunaikan puasa Arofah yaitu pada tanggal 9 Dzulhijah. Hal ini berdasarkan hadits Abu Qotadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ “
Puasa Arofah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” <HR. Muslim> 
Hadits ini menunjukkan bahwa puasa Arofah lebih utama daripada puasa ‘Asyuro. Di antara alasannya, Puasa Asyuro berasal dari Nabi Musa, sedangkan puasa Arofah berasal dari Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Keutamaan puasa Arofah adalah akan menghapuskan dosa selama dua tahun dan dosa yang dimaksudkan di sini adalah dosa-dosa kecil. Atau bisa pula yang dimaksudkan di sini adalah diringankannya dosa besar atau ditinggikannya derajat. Sedangkan untuk orang yang berhaji tidak dianjurkan melaksanakan puasa Arofah. 
Dari Ibnu ‘Abbas, beliau berkata, أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- أَفْطَرَ بِعَرَفَةَ وَأَرْسَلَتْ إِلَيْهِ أُمُّ الْفَضْلِ بِلَبَنٍ فَشَرِبَ “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berpuasa ketika di Arofah. Ketika itu beliau disuguhkan minuman susu, beliau pun meminumnya.” <HR. Tirmidzi> 
Diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar bahwa beliau ditanya mengenai puasa hari Arofah di Arofah. Beliau mengatakan, 
حَجَجْتُ مَعَ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَلَمْ يَصُمْهُ وَمَعَ أَبِى بَكْرٍ فَلَمْ يَصُمْهُ وَمَعَ عُمَرَ فَلَمْ يَصُمْهُ وَمَعَ عُثْمَانَ فَلَمْ يَصُمْهُ. وَأَنَا لاَ أَصُومُهُ وَلاَ آمُرُ بِهِ وَلاَ أَنْهَى عَنْهُ “Aku pernah berhaji bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau tidak menunaikan puasa pada hari Arofah. Aku pun pernah berhaji bersama Abu Bakr, beliau pun tidak berpuasa ketika itu. Begitu pula dengan ‘Utsman, beliau tidak berpuasa ketika itu. Aku pun tidak mengerjakan puasa Arofah ketika itu. Aku pun tidak memerintahkan orang lain untuk melakukannya. Aku pun tidak melarang jika ada yang melakukannya.” <HR. Tirmidzi> 
Dari sini, yang lebih utama bagi orang yang sedang berhaji adalah tidak berpuasa ketika hari Arofah di Arofah dalam rangka meneladani Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para Khulafa’ur Rosyidin (Abu Bakr, ‘Umar dan ‘Utsman), juga agar lebih menguatkan diri dalam berdo’a dan berdzikir ketika wukuf di Arofah. Inilah pendapat mayoritas ulama. Dari artikel 'Amalan Sholih di Awal Dzulhijah — Muslim.Or.Id'

Social Icons

Pages

HUBUNGI SAYA DI FB

Social Icons