Ziarah : Uhud, Magnet Bagi Jamaah Umrah |
MADINAH–Bulan ramadhan
menjadi magnet umat islam untuk datang berziarah maupun ibadah ke kota suci
Madinah, banyak orang mengunjungi situs bersejarah di kota itu, termasuk situs
tempat kala terjadi perang Uhud pada masa Nabi Muhammad (saw) 625 (3 H).
Ribuan orang
mengunjungi bukit Uhud, banyak penduduk lokal mengambil kesempatan untuk
mendirikan kios-kios untuk menjual cinderamata, parfum, manik-manik, herbal,
buku, Alquran, kalender, minuman ringan dan es krim.
Nurul Haq Siraj, seorang
jamaah Umrah asal Pakistan, mengatakan ia membeli beberapa rempah-rempah dan
rosario. “Sungguh menakjubkan cara mereka mengemas barang di sini, belum lagi
keragaman barang yang dijual,” katanya.
Khaled Ibrahim,
seorang peziarah Umrah dari Mesir, bergegas mengunjungi kios-kios usai
berziarah ke makam para sahabat Nabi yang menjadi shuhada dalam perang Uhud.
“Saya membeli beberapa pernik bebatuan. Saya juga berfoto di tempat itu. Foto
ini akan mengingatkan saya bahwa saya pernah berkunjung ke tempat ini dan
diharapkan akan mengingatkan saya tentang ziarah saya ketika saya kembali di
masa mendatang, “katanya.
Di satu sisi berdiri
tegak gunung Uhud yang dahulu menjadi medan perang, sementara di sisi lain
berdiri sebuah bukit yang berbatu-batu, disitulah sekelompok fotografer
mengambil gambar para peziarah.
“Banyak peziarah yang
ingin memiliki foto mereka diambil di sini untuk mengingatkan mereka dari
tempat ini. bukit ini terkenal dan memiliki banyak makna sejarah, “kata Khaled
Al-Matarfi.
“Kami memasang tarif
untuk satu foto SR 10 dan SR 15 untuk dua foto. Meskipun kamera ponsel
telah mengakibatkan penurunan bisnis kami, namun kami masih bisa mendapatkan
antara SR 300 sampai SR 200 sehari, “katanya.
Perang Uhud adalah
pertempuran kedua antara orang-orang kafir dari Makkah dan Muslim dari Madinah,
dimana sebelumnya telah didahului Perang Badar (624 M / 2 H) di mana
pasukan Muslim yang jumlahnya jauh lebih kecil dapat mengalahkan pasukan Mekah
yang jauh lebih besar.
Selama Pertempuran
Uhud, Nabi Muhammad (SAW) bersama 50 pemanah dan Abdullah bin Jubair berada di
bukit Gunung Uhud untuk memastikan musuh tidak menyerang kaum Muslim dari
belakang.
Nabi memerintahkan agar 50 orang ini menjaga kaum muslim dan mencegah musuh melewati celah gunung, dan tidak meninggalkan tempat ini dalam situasi kalah atau menang.
Nabi memerintahkan agar 50 orang ini menjaga kaum muslim dan mencegah musuh melewati celah gunung, dan tidak meninggalkan tempat ini dalam situasi kalah atau menang.
Selama pertempuran,
setiap kali musuh mencoba menyerang dari belakang, para pemanah dapat memukul
mundur. Musuh membuat strategi baru dengan membuang senjata mereka di satu
tempat dan mereka mundur dari pertempuran. Saat itulah para pasukan elite
terpancing dan turun untuk mengumpulkan barang rampasan perang.
Namun, pada saat yang
sama kavaleri musuh yang dipimpin oleh Khaled bin Walid, yang pada waktu itu
belum bisa menerima Islam, menyerang kaum Muslim dari belakang datang dari
balik bukit itu.
Kala itu merupakan
kemunduran besar bagi umat Islam Madinah, perang yang mengakibatkan banyak
pengorbanan sahabat terkemuka Nabi, termasuk paman Nabi yaitu Hamzah dan
Abdullah bin Jubair.
Arabnews/Slamet Riyanto
0 komentar:
Posting Komentar