Untuk mensiasati harga paket Umroh Murah Terkadang banyak dari travel penyelenggara umroh menggunakan penerbangan umroh tidak langsung menuju Jeddah maupun Madinah. Salah satu tempat transit, terutama bagi mereka yang menggunakan maskapai Etihad adalah di Bandara Abu dhabi International Airport khususnya di terminal 3. Semoga tulisan mengenai suasana transit saat penerbangan umroh di bandara internasional ini dapat bermanfaat, terutama bagi calon jamaah yang dalam waktu dekat akan melakukan penerbangan umroh dengan transit terlebih dahulu di bandara Abu Dhabi.
Abu dhabi International Airport merupakan airlines hub atau bandara penghubung dari maskapai Etihad Airways. Maskapai ini berasal dari Uni Emirat Arab menjadi langganan penerima penghargaan maskapai terbaik dunia dari lembaga pemeringkat SkyTrack, dan menjadi salah satu dari 7 Makapai tebaik dalam penerbangan umroh selain emites. Saat ini Etihad tercatat sebagai sponsor resmi setelah pemiliknya memegang kendali atas klub sepakbola Manchester City, dimana Etihad stadium menjadi markas nya.
Ketika jamaah umroh menggunakan maskapai Etihad dalam penerbangan umroh nya, maka dipastikan pesawat akan transit di Abu Dhabi. Pesawat Etihad akan terparkir dengan rapi bersama dengan “teman – teman” nya sesama maskapai Etihad di area parkir yang dihubungkan dengan garbarata (sebuah jembatan berdinding dan beratap yg menghubungkan ruang tunggu penumpang atau terminal kedatangan, dengan pintu pesawat terbang untuk memudahkan penumpang keluar/masuk dari lambung pesawat). Namun adakalanya pesawat Etihad yang berbadan lebar (biasa nya menggunakan tipe pesawat Boeing 777-300ER) parkir di area yang lumayan jauh dari gedung terminal. Tapi jangan khawatir, pesawat yang mampu menampung 28 penumpang di Kelas Bisnis Pearl dan 384 penumpang di Kelas Ekonomi Coral telah mempersiapkan bus khusus menuju ke terminal kedatangan.Sesampainya para jamaah di terminal kedatangan, mohon diperhatikan tanda arah “Flight Transfer”. Ikuti petunjuk arah yang tertulis dalam neon box tersebut.
Bandara Abu Dhabi memang tidak sebesar bandara internasional Dubai. Entah mengapa, meskipun sama – sama berasal dari maskapai raksasa Uni Emirat arab, Bandara ini tidak dibuat semegahan, selengkap dan seluas bandara Internasional Dubai, markas dari maskapai Emirates. Layar-layar monitor yang khusus menampilkan informasi gate (pintu) dan jam keberangkatan pesawat tidak banyak tersedia, dan kalaupun ada ukuran tulisan nya pun relatif kecil, sekali lagi tidak seperti di bandara Dubai, dimana layar informasi tersebut jelas terpampang di titik strategis dan dengan ukuran yang cukup besar serta mudah ditemukan. Di saat transit dan transfer pesawat, ada baiknya jamaah umroh jangan terpisah dari rombongan penerbangan umroh. Namun jika terlepas dari rombongan, jangan ragu bertanya, namun jika jamaah kesulitan terkendala bahasa, tunjukkan tiket maupun boarding pass. Maka petugas bandara akan membantu menunjukkan tempat yang dimaksud.
Ketika jamaah mengikuti petunjuk arah Flight Transfer diatas, maka akan bertemu pada bagian custom clearance. Salah satu proses utama custom clearance adalah pemeriksaan dengan metal detector. Sebelum ikut memasuki antrian untuk proses custom clearance di bandara Abu dhabi, ada baiknya segala benda yang mengandung unsur logam, termasuk perhiasan, jam tangan, sabuk, handphone, power bank, passport, dan tiket semua dimasukkan ke dalam tas yang terpisah dari badan. Sebelum melanjutkan penerbangan umroh, saat melewati metal detector, segala benda yang mengandung logam akan menyebabkan alarm pada metal detector berbunyi. Tak mau kecolongan benda berbahaya, petugas bandara akan menyuruh jamaah melewati metal detector kembali, sampai alarm benar – benar tidak berbunyi. Apabila jamaah telah lolos dari pemeriksaan custom clearance, maka kita akan diarahkan menuju duty free.
Di deretan pertokoan bebas bea pajak ini terdapat beberapa konter pakaian, parfum, tas, perhiasan, elektronik, termasuk makanan dan minuman, tak terkecuali yang mengandung alkohol. Ya, meskipun penduduk Abu dhabi mayoritas beragama Islam, namun entah mengapa di Bandara ini meyediakan minuman beralkohol. Bagi calon jmaah dalam penerbangan umroh yang tidak membawa mata uang lokal (Arab Emirates Dirham/AED), transaksi disa dilakukan dengan mata uang USDollar, Euro, dan dapat pula menggunakan kartu debit maupun kartu kredit berlogo MasterCard, Visa, dll. Dengan membawa kartu kredit maupun debit, selain dapat sekedar berbelanja makanan dan minuman saat transit, “kartu sakti” ini juga dapat membantu jamaah dalam memanfaatkan ATM di saudi Namun bagi jamaah yang hanya membawa uang tunai, maka terdapat satu money changer yang terletak di dekat konter telephone internasional.
Layaknya sebuah Mall di dalam bandara, lantai 2 deretan pertokoan duty free ini pun terdapat restoran, dan food courts. Ada beberapa macam counter restoran mulai fast food, burger, hingga makanan arab dan timur tengah pun tersedia. Sayangnya jika ingin membeli makanan di food court, kebanyakan counter makanan disini menggunakan mata uang Dirham (UAE). Sehingga jamaah penerbangan umroh harus rela menukarkan ke money changer, namun sebaiknya dalam jumlah yang sekiranya mencukupi sekedar untuk berbelanja di bandara Abu dhabi. Sambil menunggu waktu transit penerbangan umroh selesai yang biasa nya memiliki jeda 2 hingga 4 jam, jamaah bisa beristirahat sambil menikmati aneka makanan di food court. Bagi jamaah penerbangan umroh yang tidak berminat untuk berbelanja di Abu dhabi duty free, kesempatan transit ini dapat dimaksimalkan untuk sekedar beristirahat di waiting lounge.
Bagi jamaah yang merasa cukup berbelanja maupun menikmati aneka macam makanan di food courts, begitu keluar dari area duty free, maka akan langsung menjumpai area terminal (gate) keberangkatan. Penerbangan umroh yang transit di terminal 3 Bandara Abu dhabi ini akan menjumpai pintu (Gate) nomor 28 hingga 41. Jika bingung, dimana pintu keberangkatan pesawat penerbangan umroh menuju Jeddah maupun Madinah maupun kembali menuju Jakarta, jangan ragu untuk bertanya pada beberapa petugas yang standby dengan menunjukkan boarding pass maupun tiket. Sebenarnya begitu melewati area pertokoan duty free sudah terpampang TV yang berisi informasi maupun neon box petunjuk arah yang bertujuan membantu jamaah menemukan arah pintu (Gate) yang dicari.
Bagi jamaah yang membawa laptop, tablet, maupun gadget yang terkoneksi wifi, layanan wifi gratis tersedia di area bandara maupun seluruh area pintu keberangkatan. Pihak Bandara juga melengkapi diri dengan Komputer lengkap dengan koneksi wifi gratis. Sambil menunggu waktu keberangkatan, jamaah dapat membuka jejaring sosial, browsing, atau sekedar membuka email. Fasilitas inipun dapat dimanfaatkan untuk tetap eksis update status untuk memberi kabar kepada teman, saudara, atau tag foto selfi bersama keluarga dekat.
Hanya saja ketika jamaah mengakses melalui komputer yang disediakan pihak bandara ini, secara otomatis setelah waktu 30 menit habis, sambungan internet akan mati dan jamaah harus mengulang login kembali melalui provider Abu Dhabi Internet Connection. Tak cuma koeksi internet, di layar komputer itupun jamaah dapat mengecek informasi mengenai kapan waktu dan pintu keberangkatan pesawat penerbangan umroh.Tinggal memasukkan informasi kode penerbangan maupun nama maskapai dan jam keberangkatan, layanan ini tersedia hanya dalam bahasa Arab dan Inggris. Informasi mengenai ini bisa kita akses juga melalui tablet atau smartphone.
Demikian informasi mengenail suasana transit dalam rangkaian penerbangan umroh di Abu dhabi International Airport, harapan nya semoga bermanfaat terutama bagi jamaah yang belum pernah transit dan mungkin saja dalam waktu dekat akan melakukan Penerbangan Umroh dan transit disana.
0 komentar:
Posting Komentar