Garis kehidupan manusia |
(Shahih Bukhari 5938) Telah menceritakan kepada kami Shadaqah bin Al Fadll telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Said dari Sufyan dia berkata; telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Mundzir dari Rabi bin Khutsaim dari Abdullah radliallahu anhu dia berkata; Nabi shallallahu alaihi wasallam pernah membuat suatu garis persegi empat, dan menggaris tengah dipersegi empat tersebut, dan satu garis di luar garis segi empat tersebut, serta membuat beberapa garis kecil pada sisi garis tengah dari tengah garis tersebut. Lalu beliau bersabda: Ini adalah manusia dan ini adalah ajalnya yang telah mengitarinya atau yang mengelilinginya dan yang di luar ini adalah cita-citanya, sementara garis-garis kecil ini adalah rintangan-rintangannya, jika ia berbuat salah, maka ia akan terkena garis ini, jika berbuat salah lagi maka garis ini akan mengenainya.
Manusia gak ada final kepuasan dalam kehidupannya, yang ada angan-angan akan timbul lagi bila yg lain tercapai. Boleh jadi Abu Bakar Shiddiq, Ustman Bin Affan, Abdurrahman Bin Auf kita terpesona dengan infaq di jalan Allahnya padahal mereka kaya raya (Lihat kisah mereka dibeberapa posting sebelumnya) ternyata kaya hartapun tidak membuat mereka panjang angan-angan. Akhirat tetap diprioritaskan, berkah hidup tetap mengiringi. Hatinya penuh menuju persiapan menghadap Allah kelak.
Banyak manusia tampak senang didunia, padahal jiwanya tidak, harinya yang ada pusing dengan pengejaran dunianya yang tidak ada habisnya akhirnya terbudak, ketakutan akan kebangkrutan, kecemasan dengan kemiskinan, bisnis mengejar target membabi-buta hingga tidak wajar seperti dikejar hutang, sedangkan hati dan ahlak tidak ada perbaikannya. Dan mereka yang tenang yang memahami Allah SWT yang terbaik, prioritasnya adalah Allah, dan tuntunan Nabi serta shahabat agar tidak salah jalan.
0 komentar:
Posting Komentar